Artikel
Bakti Lingkungan Djarum Foundation Hijaukan 87 KM Ruas Tol Ngawi –Kertosono
Rabu, 14 Agustus 2019 00:00 WIB

NGAWI, 14 Agustus 2019 – Upaya Bakti Lingkungan Djarum Foundation dalam menghijaukan lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global terus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) Trans Jawa di Jawa Timur, Bakti Lingkungan Djarum Foundation telah menanam trembesi dengan total 157 KM di tiga ruas tol Trans Jawa yaitu 36 KM di Surabaya – Mojokerto, 34 KM Gempol – Pasuruan dan 87 KM Ngawi – Kertosono.

Bekerja sama dengan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri dan Pemerintah Kabupaten Ngawi, seremoni Penanaman 10.000 Trembesi sepanjang 87 KM Ruas Tol Ngawi – Kertosono diselenggarakan di Alun – Alun Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Rabu (14/8).

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menuturkan program Penanaman Trembesi 87 KM Ruas Tol Ngawi – Kertosono ini merupakan langkah nyata dari Djarum Foundation untuk memperbaiki lingkungan dan kualitas udara demi masa depan yang lebih baik.

“Program ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian, tanggung jawab, serta komitmen Djarum Foundation terhadap lingkungan guna mengurangi efek pemanasan global dan menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi Indonesia di masa depan,” ujar FX Supanji, di sela rangkaian seremoni.

Sejak program Djarum Trees for Life dimulai pada tahun 2010, total sebanyak 111.466 pohon Trembesi telah tertanam di sepanjang 2.472 KM yang tersebar di Merak - Banyuwangi, jalur Joglosemar (Yogyakarta – Solo – Semarang), ruas Tol Trans Jawa, Lingkar Madura, Lombok, dan Medan. Tidak hanya menanam, Djarum Foundation juga berkomitmen merawat pohon Trembesi selama tiga tahun sejak hari penanaman. Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan sampai penggantian bibit baru jika ada pohon yang rusak atau mati.

Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, ST, MH, menyambut baik upaya perbaikan lingkungan yang dilakukan oleh Djarum Foundation. Menurutnya, menjaga lingkungan agar tetap hijau merupakan kewajiban semua pihak, baik pemerintah, swasta hingga elemen masyarakat. “Sinergi dari tiga pilar ini sangat penting dalam pelestarian lingkungan. Untuk itu, saya berharap kegiatan penanaman seperti ini bisa memotivasi pihak-pihak lain dalam melakukan hal serupa sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan yang berkelanjutan,” tutur Ony Anwar.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri Iwan Moedyarno, mengatakan program penanaman Trembesi di sepanjang ruas tol Ngawi – Kertosono akan memberikan efek positif bagi para pengguna jalan. “Ruas tol Ngawi – Kertosono ini merupakan pintu menuju ataupun keluar dari wilayah Jawa Timur. Untuk itu, sangat perlu dilakukan penghijauan demi mengurangi dampak polusi dan memberikan kesejukan serta kenyamanan pengguna jalan tol,” tutur Iwan.

Grup band Kotak yang menjadi Duta Lingkungan Djarum Trees For Life pada kegiatan ini mengaku bangga dapat terlibat dalam gerakan perbaikan lingkungan. Diwakili sang vokalis, Tantri Syalindri Ichlasari, berharap upaya yang dilakukan Djarum Foundation dapat memotivasi generasi milenial supaya lebih mencintai dan merawat lingkungan sekitar.

“Kita harus menyadari bahwa manusia dan alam merupakan kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Jika kita merawat lingkungan, alam juga akan menjaga manusia. Jangan sampai bencana datang karena kita lalai menjaganya,” ujar Tantri.

Talkshow “Lagi-lagi Global Warming”

Selain melakukan penanaman, Djarum Trees For Life juga menggelar talkshow lingkungan guna mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda agar lebih peduli dan melakukan aksi nyata dalam menjaga alam sekitar. Di Ngawi, Jawa Timur, talkshow mengangkat tema “Lagi-Lagi Global Warming” yang mengurai dampak pemanasan global bagi kehidupan manusia dan bagaimana cara untuk menanggulanginya.

Hadir sebagai narasumber dalam talkshow ini Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Dr. Nandang Prihadi, S.Hut, M.Sc, Youtuber Andovi Da Lopez dan Vokalis grup band Kotak, Tantri Syalindri Ichlasari. Sementara itu, para peserta talkshow merupakan kurang lebih 250 mahasiswa yang berasal dari 16 perguruan tinggi di wilayah Ngawi, Madiun, dan Solo.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, Dr. Nandang Prihadi, S.Hut, M.Sc menuturkan pemanasan global harus menjadi perhatian serius generasi muda karena memiliki dampak negatif bagi keberlangsungan hidup manusia.

“Kenapa generasi muda harus mulai peduli terhadap pemanasan global, karena dampak negatifnya sudah mulai dirasakan. Hal sederhana adalah udara yang kian panas, naiknya permukaan laut hingga perubahan iklim di berbagai belahan dunia,” ungkap Nandang. Kondisi ini, lanjut dia, merupakan bibit dari bencana-bencana yang timbul seperti banjir, tanah longsor hingga munculnya berbagai jenis penyakit baru.

Yang diutarakan Nandang, selaras dengan apa yang dialami Tantri. “Contohnya, sekarang kita tidak tahu lagi kapan musim kemarau dan musim hujan. Perubahan iklim memang benar-benar terjadi. Suhu udara juga semakin panas. Menurut saya, sudah waktunya kita sadar lingkungan dan memperbaiki alam. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai bumi ini,” ujar Tantri.

Selaras dengan Tantri, Andovi Da Lopez sepakat bahwa generasi muda harus ambil bagian dalam misi penyelamatan dan menjaga lingkungan. Karena, bagaimanapun generasi muda yang akan menuai hasil dari upaya merawat bumi. “Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Kalau kita merawat bumi dari sekarang, maka bumi akan merawat kita di masa yang akan datang,” tutur Andovi.

Untuk itu, Andovi mengajak anak muda Indonesia sebagai garda terdepan dalam menggaungkan gerakan ‘Sadar Lingkungan’. Terlebih lagi, generasi muda sangat akrab dengan dunia digital sehingga upaya perbaikan lingkungan bisa menggerakkan lebih banyak orang.

“Dari saya sendiri, saya ingin membuat konten video Youtube yang positif dan menarik mengenai lingkungan. Semoga bisa mencontoh agar bumi kita dan generasi penerus bangsa terselamatkan,” ujar Andovi.