Artikel
Memaknai Sumpah Pemuda Dengan Sadar Lingkungan
Minggu, 28 Oktober 2018 00:00 WIB

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Teks di atas kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda yang lahir sebagai keputusan Kongres Pemuda II yang digelar di Batavia (Jakarta) pada 27 hingga 28 Oktober 1928 dan menjadi salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Kini di era kemerdekaan, pemuda tetap memegang peranan penting dalam kehidupan berwarga dan bernegara. Para pemuda akan menjadi harapan agar Indonesia bisa terus melaju ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk memaknai Sumpah Pemuda adalah dengan peduli terhadap lingkungan.

“Kita sebagai generasi muda harus lebih peduli lagi terhadap lingkungan, karena apa yang akan kita lakukan terhadap lingkungan saat ini, baik atau buruk tentu akan memiliki dampak kepada generasi yang akan datang. Apalagi jika berbicara mengenai lingkungan, kita tidak pernah bisa melakukannya sendirian, kita butuh bantuan dari semua pihak, tanpa memandang ras, agama dan golongan, karena kita tinggal di bumi yang sama,” ujar program associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Tania Arbi.

Kesadaran terhadap pentingnya lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil. “Untuk mulai peduli dan sadar terhadap lingkungan bisa dimulai dengan hal-hal kecil. Misalnya saja tidak buang sampah sembarang, tidak merusak tanaman yang ada di taman kota, ataupun hal-hal sederhana lain yang bisa dilakukan setiap orang. Dan bayangkan jika hal yang kita lakukan awalnya sendirian, bisa ditiru oleh orang lain. Ini akan memberikan efek bola salju yang positif untuk lebih peduli dan sadar lingkungan,” pungkasnya.

Bakti Lingkungan Djarum Foundation memulai kegiatan penghijauan melalui program Djarum Trees For Life pada tahun 1979. Total lebih dari 2 juta pohon telah ditanam. Selain itu, DTFL pun melakukan konservasi lingkungan dan memiliki pusat pembibitan tanaman yang kini memiliki lebih dari 230 jenis tanaman.