Pohon Trembesi atau yang juga disebut sebagai Ki Hujan adalah tanaman yang dikenal unggul dalammenyerap gas CO2, mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, serta memilikikemampuan menyerap air tanah yang kuat.
Menapaki tahun keempat, program penanaman pohon Trembesi atau yang juga dikenal dengansebutan Ki Hujan kini telah sampai di Kabupaten Karawang. Program yang digagas sejak 2010 ini, telah sukses menghijaukan jalur Kudus – Karawang dengan menanam 16.511 Trembesi.
Hal ini disambut baik oleh Bupati setempat, H. Ade Swara MH. “Program yang sangat mulia. Kebetulan kegiatan ini sejalan dengan program yang tengah kami galakkan, yakni Green Karawang” ungkapnya sesaat sebelum memberikan bibit dan alat tanam kepada salah satu Camat.
Selain melakukan penanaman di Pantura, Djarum Foundation juga memberikan bantuan kepada 30 Kecamatan di Kabupaten Karawang, berupa 750 bibit tanaman konservasi (Trembesi) dan bibit tanaman ekonomis (manga jenis Arumanis), serta alat tanam. Selain Bupati, serah terima secara simbolis juga dilakukan oleh pedangdut Fitri Carlina dan Tangga Band. Bersama Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, mereka juga terlibat penanaman Trembesi secara langsung.
Masyarakat setempat turut berpartisipasi memadati lapangan Dawuan – Cikampek sejak awal acara Djarum Trees for Life (DTFL) ini digelar. Sorak sorai mereka pecah ketika Fitri dan Tangga tampil di atas panggung.
Pedangdut yang terkenal dengan lagu ABG Tua ini tak henti-hentinya menyerukan agar masyarakat Cikampek perduli terhadap lingkungan. “Kita bernafas membutuhkan oksigen, jadi semua harus berjanji menjaga Trembesi yang sudah ditanam ini untuk masa depan anak-cucu kita nanti ya” ungkap Fitri Carlina menggugah kesadaran masyarakat usai menyanyikan lagu terakhirnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh personil Tangga Band, “Program ini mengingatkan kami dan juga teman-teman Te Tangga (sebutan fans Tangga) tentang pentingnya manfaat pohon, khususnya pohon Trembesi. Mungkin banyak teman-teman Te Tangga yang belum tahu akan manfaat pohon Trembesi. Semoga dengan keterlibatan kami pada program Djarum Trees For Life ini, kami bisa menyampaikan ke teman-teman Te Tangga dan masyarakat Indonesia untuk bisa lebih mencintai lingkungan, minimal dari lingkungan sekitar kita dulu aja,” tutur Kamga.
Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Ir. H. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, pohon Trembesi merupakan suatu terobosan mengatasi pemanasan global karena memiliki daya serap gas CO2 yang sangat tinggi. Selain itu, kemampuannya hidup di daerah panas dan gersang serta bentuknya yang menyerupai kanopi, mampu menjadi pelindung bagi setiap pengendara yang melintasi jalur Pantura dari sengatan sinar matahari. Alasan inilah yang menjadikan tanaman primadona DTFL untuk Pantura.
Kelak Trembesi yang ditanam oleh Djarum Foundation di sepanjang jalur Pantura Merak – Banyuwangi ini akan mampu menyerap satu juta ton gas CO2 setiap tahunnya.
"Dengan komitmen yang tidak pernah putus inilah, maka Djarum Trees For Life terus berusaha melakukan penanaman pohon dan ikut berperan serta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat." ujar F.X Supanji, Vice President Director Djarum Foundation
Sebuah bukti konsistensi Djarum Foundation untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.


